
KETIKA SUNYI KEMBALI
Ketika sunyi datang kembali, entah dari mana ia
selama ini - tapi kehadirannya sangat terasa
di dalam hati, aku, hanya diminta mendengar suaranya.
Katanya supaya aku tak lagi pernah lupa padanya,
karena ia akan selalu menjumpaiku dan mengingatkan -
kapan dan dimana.
Suara sunyi tak lain suara hati. Gampang hilang
sebab kalah keras dengan suara mulut, suara tenggorokan,
suara dada bahkan suara perut sekali pun. Yang sering
nyaring bunyinya.
Lagipula suara hati toh memang tak terekam panca indera.
Lantaran ia yang ke enam dan sulit diputar ulang. Ia lirih
setelah kota-kota kian bising dan berebut menelan
mentah-mentah manusia. Dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Ia rendah di telinga yang sekarang maunya menangkap apa saja
meski sayang tak mampu menyaringnya.
Ketika sunyi datang kembali, camkan. Bahwa kejujuran tidak bisa
berbohong dan hanya berbisik untuk kemanusiaan yang bukan main
berisik dan sok pelik.
(Yogyakarta, 21111)
HUJAN TURUN DI KOTAMU
Beberapa kali, hujan tak jadi turun tapi turun di kotamu.
Namun, aku tetap berprasangka baik, juga kepadamu.
Sebab saat kau kedinginan, panasku menghangatkanmu.
DI SENAYAN
Ia nikmati potong rambutnya meski telinga
ikut dirapikan. Harapannya tumbuh kembali
dan bisa mendengar gumam sekali pun.
(Yogyakarta, 291011)
SURAT TERKIRIM
Aku telah menulis surat untukmu,
kuikatkan kaki merpati yang kulepas pagi tadi.
Itulah aku yang asing dan tak kau kenal.
YOGYA OKTOBER
Mah, tahu Yogya sepanas apa?
Tempe dan pisang goreng.
Mereka saling goda di depan
si hitam kopi itu sampai kacang rebus
cemburu dan berseru: Aku cinta kepadamu!
(Yogyakarta, 301011)
PUISI ANAK KUCING
Ada warga baru, 4 anak kucing bermata biru.
Tapi bukan tentang lucunya kuingin berkabar,
melainkan itu bukti yang akbar.
KAMI
Aku matahari dan ia rembulan. Anak-anakku bintang-bintang
bertebaran. Kami bisa damai dan indah tanpa benturan, katanya.
JANGAN CARI AKU
Jangan cari aku di Malioboro.
Aku sudah berumah dalam kalimat.
Yang telah kususun dari kata
dan banyak, tanda-tanda baca.
CEMBURU
Dia lucu saja. Dan aku suka, katanya.
Kalau pas ngambek, karena cemburu, pasti
menarik selimutnya sampai menutup kepala.
PUISI CELANA PENDEK
Ia baru tahu sekarang mengapa celana pendeknya
gampang berlubang. Ternyata kekasih tersayang,
suka memakainya diam-diam.
TAHI LALAT
Tahi lalat diatas bibirnya jatuh dan ia jadi pendiam.
Tapi jadi lebih sexy seperti es apokat campur kopi sedikit coklat.
(Yogyakarta, 311011)
No comments:
Post a Comment